Cari Postingan...

Saturday, March 23, 2019

PUISI : Langit yang Tak Bergerak

Setelah matahari mulai meninggalkan langit
Dengan warna yang begitu indah
Diwaktu aku duduk dan mulai menikmati
Rasi bintang di langit gelap
Kadang ku berpikir seberapa besar lukisan ku jika ia adalah kanvas ku
Berapa tebal lembaran cerita yang akan ku tulis jika ia kertas ku
Ku mulai bertanya pada mu tentang ku
Bahkan jika kau tak jujur
Ia itu memang tak bergerak
Yah hanya stay di tempat
Matahari terbit dan kemudian tenggelam
Begitupun rembulan kadang begitu terang namun redup oleh awan
Hanya bumi yg bergerak
Aku tau ini bukan benar atau salah
Tapi ini tentang jalan yang kau pilih
Mulai saat ini kebahagian itu memang mudah didapat
Tapi yang sebenarnya adalah bagaimana kau bisa membagi kebahagiaan itu.

Foto : Bumi yang Merindu Sang Fajar

Thursday, March 21, 2019

PUISI: Rahasia rintik di balik cerah

Pernahkah kau memandang?
Langit cerah dengan rintik hujannya
Iya semua seakan berlawanan
Memaksa hati dan wajah bertengkar hebat

Mempertontonkan sebuah drama
Yang mungkin tidak di dramatisir
Ini tentang hati dan juga logika
Yang belum bersatu hanya karna takut lemah

Jangan engkau masuki hidupku
Mengorek rasa yang sesungguhnya ku simpan dengan rapi
Tak perlu kau tau seberantakan apa yang sebenarnya terjadi

Pergi saja
Aku tak mau jika hujan akan semakin lebat
Dan cerah ini akan menghilang
Ku mohooon pergilah
Biarkan aku tenang di sini


Foto: langit yang cerah

Monday, March 18, 2019

ARTIKEL : Konsep Ketenangan

Ketenangan, ketentraman, dan kesejahteraan itu tak bisa diukur dengan kasat mata. Ketenangan itu letaknya di dalam qalbu, siapapun tak bisa menilai ketenangan seseorang kecuali Allah dan dirinya sendiri.

Kita tak punya apa-apa, lalu kita meminjam motor teman, saat kita meminjamnya ternyata motor itu terdapat keanehan yang tidak biasa/kerusakan contohnya gas yang terlalu rendah sehingga motornya mudah mati. Lalu apa yang seharusnya kita lakukan? Yaitu, membawakannya ke bengkel motor atau langsung tanyakan pada pemiliknya langsung.

Begitu juga pada hati. Jika hati tiba-tiba merasa tidak nyaman, hati tiba-tiba merasa hampa dan begitu kosong (analoginya motor rusak), yang seharusnya kita lakukan adalah berkonsultasi dengan ustadz (analoginya bengkel) atau langsung tanyakan pada Allah SWT karena Dia-lah sang pemilik hati.

Islam menawarkan solusi terbaik yaitu konsultasi 5 kali sehari. Bahkan melebihi guru les privat dan minum obat yang biasanya 3 kali sehari. Allah menciptakan Sholat agar kita terus berkonsultasi dengan-Nya, Ceritakan semua masalahmu, dan juga agar kita tersadar bahwa diri kita adalah milik-Nya, kita gak usah sok pintar dalam memperbaiki sesuatu yang tidak milik kita.

Orang mabuk ingin apa? Ketenangan. Orang ber-narkoba ingin apa? Ketentraman. Orang berlomba-lomba menjadi kaya ingin apa? Kesejahteraan. Mereka semua berfikir dengan cara-cara itu dapat menemukan ketenangan sejati, padahal mereka sendiri tidak tahu konsep ketenangan itu seperti apa.

Masalah hati pada manusia itu tidak jauh-jauh dari 2 hal yaitu : 1.Kurang dan 2.Lebih. Kita selalu merasa "kurang", selalu iri dengan pencapaian orang lain sehingga membuat kita tak mampu bersyukur. Dan ada juga saat kita merasa "lebih", selalu menganggap orang lain itu tak ada yang lebih baik dari kita, selalu overproud dengan diri sendiri. Sebenarnya kedua hal ini pada dasarnya adalah hal yang baik. Namun hasil itu tergantung pada bagaimana cara kita menyikapi hal tersebut.

"Keyakinan bahwa diri sendiri itu lebih baik daripada orang lain ('Ujub), adalah sebuah kebodohan belaka".
-Abu Hamid al ghazali (Bidayatul Hidayah)

Ketenangan itu adalah cinta, kebahagian adalah bukti dari cinta yang sejati. Setiap benang yang dijahit pasti jadi kain, tapi akan tiba saatnya benang itu akan kusut, benang itu menunggu keputusan apa yang akan anda ambil dan akan seperti apa hasilnya.

Wallahu'alam
Sei Kepayang, 26 Februari 2019

Sumber :
-Dalai lama
-Bidayatul Hidayah
-Ust. Abdul Somad
-Orang-orang disekitar penulis

Semuanya dicampur aduk dan ditulis ulang oleh penulis.

Foto : Mengejar Ketenangan Sesaat di Alam Tani

Saturday, March 16, 2019

PUISI : Titip Surat Lewat Doa

(Oleh : Althafunis)

Pada fajar yang rindukan  senja
Ingin kurangkai aksara tak biasa
Sebuah melodi dalam jiwa
Mengetuk hasrat mengenang masa

Saat malam menanti bintang
Torehkan pena di kertas usang
Bukan perkara cinta dan sayang
Melainkan rindu terbentang

Adakalanya hati gelisah
Selalu berharap meski lelah
Pada siapa aku berkeluh kesah
Menahan segala resah

Pada Tuhan Sang Penyayang
Ajari aku untuk berlapang
Melepas yang telah berpulang
Namun masih kukenang

Pada Tuhan Yang Kuasa
Kutitip surat melalui doa
Senantiasa hamba meminta
Bahagiakan mereka di alam sana

Serang, 11 Maret 2019

Foto : Ilalang-ilalang mengintip perginya sang matahari

Monday, March 11, 2019

PUISI : Calonku

Wahai calon bidadariku,
Seandainya kau tahu, aku sungguh memiliki masa lalu yang buruk.
Aku tak mempersiapkan diriku dengan baik, untuk menjadi imam bagimu nanti.
Seandainya kau tahu bagaimana sebenarnya aku,
Ku yakin seujung kuku pun tak ada rasa kasihmu untukku.

Untukmu, calon surga duniaku.
Kau telah bersusah payah untuk memantaskan diri untukku.
Aku tahu itu,
Dirimu membuatku merasa tak berguna sebagai lelaki.

Duhai calon ibu dari anak-anakku,
Maaf, jika aku tak seperti lelaki yg kau inginkan.
Sungguh, aku selalu membayangkan,
Setiap detik yang akan kita lalui bersama.
Bahkan, aku sudah merencanakan segala sesuatunya nanti.
Aku, kau, dan anak anak kita.

Untukmu calon ratu dapurku,
Mungkin, takdir Allah masih merahasiakan jodoh kita.
Saat aku menuliskan ini, aku sudah mulai belajar untuk memantaskan diri untukmu.
Bersabarlah,
Jika sudah waktunya, aku akan datang ke orangtuamu :)

Sei Kepayang, 10 Februari 2019
Foto : Bunga yang akan menjadi sampah
Hanya karena sebuah pernyataan omong kosong
Tentang "cinta"