Cari Postingan...

Sunday, January 27, 2019

UNTAIAN KATA : Antara Rindu dan Kehilangan

( Karya : Fitria. Ngl )

Lama kata itu terdiam
Dalam diam ku Tak pernah lagi kata itu terangkai dalam puisi 
Mengekspresikan diri lewat canda an 
Syair syair puitis yang pernah ada 
Seperti ayat ayat cinta tuhan yang tak pernah pudar 
Bukan karena ku lelah merangkai nya 
Tapi kata itu terlalu indah menjadi bait bait puisi 
Yang menggetarkan setiap pecinta nya 

Engkau tak akan tau rasanya rindu 
Jika hujan tak menghampiri dirimu atau rasa kehilangan 
Jika saja senja pergi tanpa pamit padamu 
Jika kedua nya adalah hal yang lumrah 
Kenapa harus ada air mata di setiap perpisahan 
Antara rindu dan kehilangan


Foto : Bunga Desa Yang Terisolasi


Saturday, January 26, 2019

UNTAIAN KATA : Pemuda Cinta Dan Mak Comblang

Bagaimana kabarmu muda mudi pemabuk Cinta??
Apakah bayangmu telah benar hadir di kelopak matanya??
Sudahkan kau buat ia puas melepas rindunya??
Kabarkan padaku ceritakan kisahnya.

Sempat terlena hatiku ingin segera melepaskan belenggu dihati ku dan juga dirinya,
tetapi urat sebelah kiri yang ada dikepala ku seakan-akan memberontak 
dan berkata : "apakah iya ini nama rindu?, atau kah ini hanya kiasan nafsu untuk bertemu?". 
Jika benar ini rindu, aku tetap akan menunda hal itu, agar aku dan dirinya bukan hanya sekedar nama, sebab penundaan adalah makna. 
Obat rindu memang bertemu. Tapi sebaik-baik rindu adalah doa.
Doakan ia tak diambil orang dan doakan agar hatinya tak goyah berpaling ke bayangan yg lebih jelas. 
Hapus semu mu itu. pesan ku padamu pemuda pemabuk Cinta.
Jika menunda adalah makna yg kau maksud Tundalah itu.
Bila perlu tutup pintu itu agar iblis tak masuk bahkan menginap di hati mu.
Baiklah penasehat hati.
Aku akan tetap membuat iblis itu bersedih, baik karena kegagalan nya memonopoli rindu,
maupun kecemburuan akibat rindu yang membara ini.

Pict Hanya Pemanis :D
Foto : Sunset Di Tebing Tinggi

Wednesday, January 23, 2019

PUISI: Ajari Aku

Air mata kini jadi saksi bisu
Umurku telah beranjak jadi dewasa
Namun sayang tingkahku tetap saja
Menjadi putri kecil yang ceroboh

Aku mengerti arti sayang
Dan aku tau keegoisan yang selalu ada padaku

Jika boleh kusampaikan
Aku sangat ingin menjadi angin yang sejuk
Namun sayang aku malah bertindak bagai topan

Aku ingin jadi api yg menghangatkan
Namun nyatanya aku malah membakar

Perlahan ku coba langkahkan kaki
Menjadi dewasa bukan hanya tentang usia
Yang semakin menua
Namun aku yang dituntut untuk bisa

Bisa hadapi dunia yang terkadang abstrak
Yang tak bisa ku tau jalan ceritanya

Aku masih mencoba merangkak disini
Ajari aku untuk tau arah tujuanku
Ajari aku bagaimana cara berdiri yang baik
Agar aku bisa berjalan tanpa harus terjatuh lagi dan lagi

Mungkin pijakanku masih terlalu rapuh
Bantu aku memilih jalan yang baik
Aku tau kalian pun pernah menginjak duri yang kini ku injak
Karna itu aku ingin kalian obati duri yang kini ku injak

Dengan cinta dan sayang
Teruslah jadi penopang
Agar aku tak tenggelam
Dalam lumpur yang menghisapku


Foto: pemandangan


Monday, January 21, 2019

PUISI : Sang Penguasa Lembah Gelap

Hai penguasa!
Apa kabarmu hari ini? Kuharap kau membaca coretan ini.

Aku tau kau bukan manusia sembarangan.
Sederetan gelar yg mentereng.
Prestasi yg memenuhi setiap lembar ceritamu.
Dan orang yg sangat mengelu-elukan kau.

Aku memang bukanlah siapa-siapa.
Tapi semut kecil ini, ingin mengutarakan kegundahannya.
Entah knapa dunia ini seperti lelucon baginya.
"Dunia ini tidak adil" begitu katanya.

Siapa aku? Itu tak perlu kau tahu.
Tapi dimana aku? Aku berada di sebuah lembah.
Lembah yg dikuasai oleh para bangsawan kerajaan beserta keturunannya.

Orang kaya diberikan kemudahan.
Orang miskin dibudidayakan.
Saudara diajak gabung komplotan.
Masa bodo dengan prestasi, yang penting satu keturunan.

Hanya karena berasal dari daerah yg berbeda aku di-anak tiri kan?
Sebegitu picikkah otak kalian wahai atasan?

Ku fahami alasanmu untuk berbalas budi.
Ku mengerti kau mungkin tlah terikat janji.
Tapi, jika dengan membantu yang satu lalu yg lainnya terbebani,
Maka hal itu yg akan menjadi ironi.

Setiap kau bicara, orang-orang bertepuk tangan dan bersorak.
Asal kau tahu, Tidak semua untuk memuja-mujimu.
Sebagian lainnya hanya "mencari aman" dengan memasang topeng dihadapanmu.

Aku iri? Ya, aku memang iri
Aku benci? Ya, aku memang benci pada semua ini.
Bahkan pada diriku sendiri.
Diri yg tak mampu bicara secara lantang.
Diri yg tak kuasa menyuarakan ketidak-adilan dengan gamblang.
Diri yg terlalu bodoh, yg sudah tahu bahwa seekor semut tak akan mampu mengusik tikus, Tapi tetap saja sok kuat.

Terserah kau menganggap ini apa.
Terserah kau menganggap aku ini apa.
Kutulis ini hanya berdasarkan realita.
Kutujukan ini padamu para penguasa!

Kau mungkin tidak tahu apa yg dibicarakan orang lain.
Atau mungkin saja kau bersikap masa bodo atas segala fikiran orang lain.

Tapi ingat jenderal,
Apapun permainan yg sedang kau mainkan.
Akan memiliki akhir cerita.
Kuharap, kau tlah mempersiapkan segalanya!
 "Serangan" itu tak tahu kapan tiba waktunya.
Tapi, sirine tanda bahaya sudah berbunyi!

Dari Rakyatmu, Si Semut Angkrang yang dungu.
Menunggu kabar baik dariMu

Pict hanya pemanis :D
Foto : Mahasiswa Manajemen Pendidikan Islam
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Tuesday, January 15, 2019

PUISI : Kita adalah Senja

Engkau pernah bercerita
Dibawah sinar senja yang indah
Ku nikmati semuanya
Dan kau bisikkan di telingaku
Kita seperti senja yang indah

Awalnya ku terlena
Terbuai akan rasa damai di jiwaku
Bersama, tersenyum
Pandangi merah langit yang begitu indah
Layaknya pipi ini yang mulai memerah didekatmu

Ku pejamkan mataku nikmati senja terindah
Kebahagiaan yang tak bisa ku tuliskan lewat sajakku

Namun
Aku malah menangis saat ini
Ku belum hayati kalimatmu
Kau bisikkan padaku
Kita adalah senja

Kini langkahmu telah hilang
Tenggelam dalam gelap malam
Hilang dan tak bercahaya lagi

Aku baru saja tersadar
Bahwa keindahan kita hanyalah seperti senja
Indah, memukau, membuat terlena
Tapi sayang hanya sekejap
Dan akan berganti dengan kelam yang menakutkan

Terima kasih atas kata indahmu
Yang menghanyutkan hatiku
Namun, aku tlah salah
Salah artikan tentang senja yang indah

Tolong beri aku cahaya
Hingga aku bisa keluar
Dari kegelapan yang membuatku sesak
Foto: senja karya W. E. S

Monday, January 14, 2019

UNTAIAN KATA : Sisa Kenangan Ku Simpanlah Selalu


INI SEMESTER AKHIR 
{Sisa Kenangan Ku Simpanlah Selalu}

Pernah Suatu Hari Kusadari 
Aku tak kan lagi seperti ini
Duduk bersama di bangku, berdiskusi, berdebat alot dengan mu sahabat-sahabatku.
Rasa jengkel dan benci pasti ada dihatimu 
Namun tertahan di kerongkongan mu
Dan raut wajahmu menyembunyikan itu.


Maka maaf ku yang pernah menyakiti setiap hati dirimu sahabatku.

Tulus ku benar bukan dimulut
Namun hatiku menangis mengingat
Ku pernah egosi dahulu.
Ku akan rindu candamu
Jengkelmu.......
Pertanyaan mu tentang dosen yang akan masuk
Ku bahkan akan rindu bullyian mu,saling ejek darimu, dan juga omelanmu.
Mungkin tiga setengah tahun ini
Di hari ini merubah 
Yang dulunya Aku, Jadi Kita
Yang dulunya berkubu jadi menyatu

Momen Sisokrab (Siang Sore Keakraban Keluarga Besar MPI2'7)

Kumohon hilangkan ini
Terimalah kenyataan ini
Bahwa kita tak akan merasakan kelas lagi, makalah lagi, dan presentasi lagi.
Tapi kumohon Kenanglah ini 
Ingatlah....
Buang kebencian
Bangun kebersamaan
Petik Kebahagiaan.

Jadikan ini perpisahan yang termanis, terbaik sepanjang hidupmu keluarga besar ku MPI  27
#dariKuIbuKosma Mu








UNTAIAN KATA : Hidup Bersama Seniman

(Karya : Syafrizal Hutagalung)

Berpuisi ketika lapar, Bernyanyi ketika haus,
Dan bermain teater ketika kedinginan.

Maukah dirimu mencerna setiap sajak-bait kedalam perut mu?
Mengalirkan syair dan nada ketenggorokan mu?
Dan menikmati kehangatan lewat gerak tubuh dan ekspresi yang tercipta?

Sebab aku tidak mempunyai nominal
untuk membeli makanan yang lezat, minuman yang menyegarkan
dan tempat yang layak untuk mengantisipasi waktu-waktu dingin itu.

Foto : Penampilan Teater dari Syafrizal Hutagalung

Thursday, January 10, 2019

UNTAIAN KATA : Mereka yang tersayang

Apa kabarmu manusia tersayang?
Orang yang akan slalu memikirkan kebahagiaanku lebih utama dari kebahagiaannya. Orang yang tak pernah berniat membuat beban padaku meski jika bisa di ungkapkan bebannya pun telah cukup baginya bahkan tak jarang lelah menghampiri.

Tak ada manusia yang setia mencintai dan menyayangiku selain kalian. Ya kalian tau, siapa mereka Ya mereka adalah malaikat dunia yang nyata yang dikirimkan Allah sebagai pemotivasi dan penguat yang dengannya kita bisa bersandar dan bermanja secara langsung

Mungkin aku tak tau bagaimana menunjukkan rasa sayang ini. Mungkin saat jauhlah aku mengerti bahwa aku benar-benar menyayangi dan membutuhkan orang yang dulu sempat terlintas dipikiranku terkadang "MEREKA TAK MENGERTI AKU"

Ya kalimat itu memang begitu jahat untuk dilontarkan seorang anak pada orang tua yang slalu ada untuknya. Tapi semua kalimat punya alasan. Aku merasa mereka begitu sulit untuk mempercayaiku akan keputusan yang ku ambil, terlalu takut akan apa yang terjadi padaku.

Dulu, aku slalu berkata akan kalimat itu dalam hatiku meski tak pernah ku ungkap secara langsung dari mulutku. Dan itulah kalimat yang paling aku sesalkan tersirat dalam hatiku. Dan kali ini aku paham apa arti kekhawatiran itu. Dan nyatanya aku pun sadar aku tak bisa sendiri aku butuh pacuan, dorongan yang akan membuatku kuat.

Untuk pertama kalinya aku melangkah pergi dari rumah. Hatiku menganggap semua akan biasa saja. Karena niatku yang akan bisa meraih cita-cita yang ku mau yang ku inginkan. Hingga suatu hari aku pulang. Ku lihat mereka yang menyembunyikan rasa sakit hanya karena tak ingin menjadi bebanku disini. Mereka yang ingin aku fokus pada studiku, mereka yang mencoba memahami setiap kesibukanku.

Kala itu aku mulai mengerti arti cinta untukku, arti sayang yang terkadang tak tertuliskan lewat kata dan sajak dan kala itu aku paham aku tak bisa mengeluh hingga sampai ketelinga mereka karena mereka akan lakukan apapun agar aku baik-baik saja.

PESAN : Bagi anak rantau terutama Mahasiswa Berusahalah untuk tak mengeluh pada orang tua apalagi lewat telpon karena kau tak pernah tau sudah seberapa banyak beban yang mereka hadapi untuk bisa membuatmu senyum. Hatinya takkan tenang jika mendengarmu menderita. Merekalah yang senantiasa akan tetap selalu ada meski orang lain tak menganggapmu ada. Cobalah ceritakan bahagia yang engkau lalui dengan mereka, setidaknya dengan cara itu engkau izinkan pemikirannya tenang.
HARAPAN TERBESAR ORANG TUA ADALAH MELIHAT ANAKNYA BAHAGIA😊😊😊

Foto : Mahasiswa Jurusan MPI/Sem III Stambuk 2017 UINSU 

Monday, January 7, 2019

UNTAIAN KATA : Terlanjur nge-fans

Entah apa yg harus diekspresikan dari rasa ini.
Apakah saya harus senang ataukah malu?
Disatu sisi saya merasa senang karena dia mampu menyiarkan Islam.
Tapi sisi yg lain saya merasa malu karena saya tak mampu seperti dia
padahal dia hanyalah "muallaf" tapi sudah memiliki ilmu yg cukup luas.
Setelah hijrah, dia baru berumur 16 tahun dan saya sudah 19 tahun.
Jika ditimbang seharusnya ilmu kami tidak jauh berbeda.
Namun sayangnya kenyataan tidak seperti itu.
Dari dia saya sadar bahwa terkadang mengenal dan memahami lalu memiliki itu lebih baik
daripada memiliki lalu memahami kemudian.
Kata katanya terkadang sangat sarat oleh ilmu yg bermanfaat.
Terkadang dia juga bisa berpuitis yg mampu mengiris iris hati.
Terkadang dia juga bisa menjadi orang yg lucu tapi tetap dalam koridor.

Adalah sebuah keberkahan bagi ummat karena dia termasuk orang yang pintar.
Sudah sepatutnya kita bersyukur. Merangkulnya dalam ikatan Islam.
Tapi entah kenapa dia selalu dikritik. Bukan hanya dikritik sih, dia dihujat habis-habisan
Selayaknya yang terjadi pada Ustadz Abdul Somad.
Sungguh, aku tak habis fikir melihat perkembangan ummat ini.
Dia juga manusia biasa yg mungkin saja salah.
Mengapa harus di-judge? Kenapa tidak mengingatkannya?
Merangkulnya kembali jika dia mulai salah arah.
Menariknya kembali kejalan yang benar, Itupun jika dia memang terbukti sesat
Aku memang tak punya ilmu untuk melihat benar/salahnya beliau.
Tapi setidaknya, aku tidak menghujat dia dan aku tak menghina dia.
Malah aku senang dia mampu berjuang dijalan dakwah, yg aral melintangnya pun berasal dari orang Islam itu sendiri, dia tetap mampu teguh dan kuat.
Malah aku termotivasi olehnya.
Entahlah, entah apa yang harus kuungkapkan lagi.
Karena aku telah terlanjur mengidolakannya.
Ya, aku telah terlanjur nge fans dengan Ustadz Felix Siauw dan Ustadz Yahya Waloni. Semoga saja saya tidak berfanatik dgn beliau.
Foto : Ustadz Felix Siauw
Sumber : eramuslim.com

Saturday, January 5, 2019

UNTAIAN KATA : Wanita Malang dan Mak Comblang

Kata ini mungkin hanya sebatas kata yg tak bisa kau dengar tapi aku tau kau pasti mampu membacanya
Karena ku yakin kau calon sarjana kan? 
Ada sebuah pengaduan yg membuat ku menjadikan ini sebuah yg benar-benar harus kusampaikan padamu. 
Sudihkan kau membacanya?
Ada rindu dari seorang yg  mungkin kau harapkan tuk jadi wanita kedua yg akan kau bahagiakan
Ia mengadu bahwa kau tak lagi perhatian 
Tak lagi pengertian
Apa kah gerangan yg membuatmu menjadi sedemikian tega pada wanita Malang itu?
Pesan ku tak banyak 
Kabulkan satu permintaan nya
Sudihkan kau mengabulkan nya??
Katanya padaku 
Ia benar-benar mengharapkan kehadiran mu untuk turut dalam hal bahagia nya
Karena Baginya 
Walaupun kepingan itu dapat disatukan benar-benar disatukan tak ada artinya bila sang pemilik hatinya tak datang
Yg kusampaikan hanya ingin menyakinkan padanya
bahwa bayangan mu dan ragamu benar-benar datang di depan matanya
Bukan kepingan yg kata mu sedang bergrilya ntah kemana di dunia fana
Foto : Sunset di Lubuk Pakam

Thursday, January 3, 2019

ARTIKEL : The Realation Islam And Human

Apa itu manusia? Ya, dialah makhluk ciptaan Tuhan yang "katanya" paling sempurna. Kenapa saya katakan "katanya"?. Karena kita sendiri tidak tahu bagaimana defenisi sempurna tersebut. Jika kita bandingkan dengan makhluk Tuhan yang lain maka kita boleh dikatakan lebih sempurna dari yang lainnya. Ingat :"ada Baik, ada Lebih Baik, ada Paling Baik. Paling Baik belum tentu Lebih baik. dan Lebih Baik belum tentu Baik. Artinya Baik bisa saja lebih Baik. dan Paling Baik belum tentu Baik".
Apakah pernyataan saya tadi membingungkan? Mungkin iya. Tapi silahkan renungi pelan pelan dan refleksikan ke kehidupan sendiri. Saya yakin anda akan mengetahui jawabannya.
Manusia adalah makhluk " possible" artinya Manusia dikatakan sempurna karena memiliki 2 sisi yaitu sisi Iblis dan sisi Malaikat. Jika manusia itu Jahat maka dia lebih buruk dari Iblis dan Jika manusia itu baik maka dia lebih baik dari Malaikat.

Manusia juga makhluk yang paling membingungkan. bagaimana tidak? Manusia sanggup mengorbankan kesehatannya demi uang lalu mereka mengorbankan uang tersebut demi kesehatan. Manusia selalu menyesali masa lalu nya, dia juga selalu mengkhawatirkan masa depannya, sampai sampai dia tak bisa menikmati masa kini nya. Membingungkan bukan? Tanpa kita sadari hal ini semua terjadi pada diri kita masing masing.
Selanjutnya Islam. Mengapa harus ada agama? Karena kita hidup harus punya tujuan. Dan untuk mencapai tujuan tersebut kita harus menempuh jalan yang benar agar tidak tersesat. Maka agama lah yang menjadi Jalannya dan kitab suci adalah kendaraannya. Lalu apa sebenarnya tujuan hidup manusia? Tujuannya adalah mengetahui akan adanya Allah SWT. Mengapa saya berkata demikian? Menurut pendekatan Theologi Islam dulu Allah SWT itu sendirian. Tidak ada siapa siapa selain Dia. Maka Dia menciptakan Makhluk yang bisa mengenali Dia. dan mengetahui akan Keberadaan Nya.

Yaitu Manusia. Allah menciptakan Malaikat,Iblis,Jin,Binatang,Tumbuhan,dan Alam semesta semata mata hanya untuk kepentingan Manusia. Tapi bagaimana Allah menciptakan itu semua? Allah menciptakan Manusia dari tanah. Lalu tanah diciptakan Allah darimana? Dia berkata "Kun Fayakun" maka terjadilah itu semua. Tapi Dia berkata pada siapa? Padahal tidak ada seorangpun bersamanya? Dia berkata kepada Diri Nya sendiri. Maka jika kita adalah "bagian dari Diri Nya", maka apakah pantas kita Marah? Sombong? Pelit? Dengki? Dan lain lain sebagainya? Tidak. Sama sekali kita tidak pantas untuk itu. Kita terlalu mulia untuk hal sekeji itu. Lalu mengapa harus Islam? Maka jawaban saya adalah adakah agama lain yang sesempurna Islam? Adakah yang dapat menjelaskan bagaimana al Qur'an tahu akan fase perkembangan janin? Tentang 2 laut yang berbatasan langsung? Tentang Mumi Fir'aun yang tetap utuh? Dan banyak lagi hal hal lain yang semua itu sudah dijelaskan lebih dari 1400 tahun yang lalu. No one can explain it.

Lalu apa hubungannya Islam dengan Manusia? Manusia adalah objek dan Islam adalah Jalan yg harus dilalui Objek tersebut. Manusia yg berIslam adalah sesempurnanya Manusia. Tapi jangan anggap semua Muslim itu sempurna. "Islam is perfect but i'm not. If i have a mistake blame it on me. Not to my religion."
Maka dari itu berjuanglah untuk menjadi sesempurnanya Manusia. Berjuanglah agar menjadi Baik. Lahir miskin itu bukan masalah Mati miskin itu baru Salah. Karena miskin bukan hanya tentang uang.
Saya menulis ini bukan berarti saya lebih baik dari anda semua. Tapi saya hanya ingin menjadi lebih baik dari diri saya yang dulu.

Ini memanglah sekedar kopi. Tapi ini kopi bukan sembarang kopi. Ini kopi susu ;)
Salam damai dari orang awwam.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Sumber Referensi :
-Dr. Zakir Naik.
-Islam Talk.
-Hadis purba. Ma.
-Dalai Lama
-orang orang disekitar penulis

Semuanya dicampur aduk dan ditulis ulang oleh penulis.

Pict hanya pemanis :D


Foto : Mahasiswa Muslim

Wednesday, January 2, 2019

UNTAIAN KATA : Penantian tak berarti

Dulu aku berdiri di tempat itu
Menunggu kata yang ingin kau ucap
Diteriknya panas
Didinginnya malam
Aku masih tetap dalam keyakinanku
Berdiri tegak dan takkan jatuh


Ku lihat dirimu
Yang masih terpaku
Diam, kaku dan buta

Dipanasnya mentari kucoba bertahan
Namun, apa yang terjadi?
Aku malah sejukkan panas dengan air mata
Melihatmu, memandangimu
Yang terlalu nyaman dibawah pohon itu

Apa arti penantian?
Bila tempat singgahmu nyatanya begitu nyaman kau tempati
Bagaimana mungkin engkau melangkah?
Sedang akarnya kini tlah mengikat tubuhmu

Orang-orang kini malah menertawaiku
Menganggapku makhluk paling bodoh
Yang tetap saja menanti meski aku hanya tersakiti

Satu persatu bergantian
Seakan ingin menjadi pahlawanku
Ingin menarikku dan memberikan kesejukan dihatiku

Tapi aku tak tau logika apa yang kumainkan
Entah otak siapa yang kujalankan
Hingga rasa ini terlalu egois
Hingga aku tak bisa terima sejuk itu