Kedatanganmu membuat semua berubah
Aku tak lagi bisa nikmati semua
Aku tak lagi ikuti setiap sajak yang indah
Aku aku dan masih hanya aku
Aku benci
Namun tak mampu melangkah terus
Aku terhenti
Seakan aku mati
Suatu hari nanti
Tak perlu kau tanya aku dimana
Tak perlu tanya aku mengapa
Aku hanya ingin lenyap
Dan menghilang
Tetaplah berada ditempatmu
Aku takkan mengusirmu
Ku tak akan salahkanmu yang datang mengisi hatiku
Aku hanya akan membunuh hatiku
Mencampakkannya
Hingga aku menjadi jahat
Aku tak menyalahkanmu atas semua yang berubah
Aku takkan memakimu atas perih yang tercipta
Tetaplah di tempatmu
Biarkan aku mati ditempat lain
Mahasiswa penulis amatiran. Temukan Untaian kata, Puisi, hingga Tips&Trick seputar kehidupan mahasiswa disini!
Cari Postingan...
Monday, December 31, 2018
Saturday, December 29, 2018
PUISI : Rakit Kehidupan
Rakitku yg malang...
Sudah ditempah sedemikian rupa...
Kerja keras terbayar melihat kau dapat mengarungi air...
Mencoba keluar dari hulu sungai ini...
Apalah daya...
Kekuatanmu hanya sanggup untuk disungai kecil saja...
Ambisimu yg besar. Tapi tak didukung oleh Tekad yg kuat...
Rakitmu rapuh dimuara...
Jangan kau lanjutkan! Berhentilah disitu dan berbaliklah!! Sudah sepantasnya kau persiapkan diri untuk mengarungi air terluas itu...
Apalah daya...
Ego mengesampingkan logikamu...
Kayu mulai retak, Rakitmu sudah tak sanggup...
Berharap keajaiban tuhanmu pun tak kau lakukan...
Apa yg ada di otakmu itu idiot?...
Yakin pada kemampuan rakit peyotmu itu?...
Jangan bertingkah bodoh! Dibalik itu kau hanyalah meyakinkan dirimu sendiri...
Si Rakitpun tak kuat dan pecah ditengah lautan...
Sesal tak sudah, penyesalan tiada arti...
Sekarang baru kau tersadar bahwa ketapel memang harus ditarik mundur agar batu itu bisa terlontar jauh...
Tenggelam dalam penyesalan itu memang sungguh menyedihkan...
Pict hanya pemanis :D
Sudah ditempah sedemikian rupa...
Kerja keras terbayar melihat kau dapat mengarungi air...
Mencoba keluar dari hulu sungai ini...
Apalah daya...
Kekuatanmu hanya sanggup untuk disungai kecil saja...
Ambisimu yg besar. Tapi tak didukung oleh Tekad yg kuat...
Rakitmu rapuh dimuara...
Jangan kau lanjutkan! Berhentilah disitu dan berbaliklah!! Sudah sepantasnya kau persiapkan diri untuk mengarungi air terluas itu...
Apalah daya...
Ego mengesampingkan logikamu...
Kayu mulai retak, Rakitmu sudah tak sanggup...
Berharap keajaiban tuhanmu pun tak kau lakukan...
Apa yg ada di otakmu itu idiot?...
Yakin pada kemampuan rakit peyotmu itu?...
Jangan bertingkah bodoh! Dibalik itu kau hanyalah meyakinkan dirimu sendiri...
Si Rakitpun tak kuat dan pecah ditengah lautan...
Sesal tak sudah, penyesalan tiada arti...
Sekarang baru kau tersadar bahwa ketapel memang harus ditarik mundur agar batu itu bisa terlontar jauh...
Tenggelam dalam penyesalan itu memang sungguh menyedihkan...
Pict hanya pemanis :D
![]() |
Foto : Abu Zar Alghiffar Napitupulu |
Friday, December 28, 2018
PUISI : Merana Dipenghujung Jalan
Pernah bersama, tapi tidak untuk selamanya.
Pernah berkasih, tapi tak berbalas kasih.
Pernah menulis kisah dilembaran hidup, tapi lambat laun akhirnya meredup.
Sungguh tak kusangka bercinta akan sesakit ini. Ku tak menduga pengorbanan ini akan dibalas dengan senyuman manismu yg menipu.
Duhai hati, Balikkanlah dirimu dan tataplah pada yg lain. Duhai fikiran, Pandanglah ke depan agar kau tak tersesat pada hal yg dibelakang. Masihkah ada tempat tersisa bagi diriku untuk menyinta? Hmm.. Dewasa ini sungguh menyiksaku. Aku yg tak mampu menyikapi keadaan dgn baik.
Sampai kapan aku akan terus mencari? Seorang teman abadi untuk bersama.
Sampai kapan aku berlari? Pautan hati yg entah dimana.
Sampai kapan aku menanti? Cinta yg katanya indah pada waktunya.
Hidup yg katanya dipenuhi cinta, Bagiku hanyalah lelucon semata.
Memadu kasih bersama, Bagiku membuang buang waktu saja.
Sekeping hati yg hilang itu, Takkan kulaporkan ke polisi. :')
Pict hanya pemanis :D
Pernah berkasih, tapi tak berbalas kasih.
Pernah menulis kisah dilembaran hidup, tapi lambat laun akhirnya meredup.
Sungguh tak kusangka bercinta akan sesakit ini. Ku tak menduga pengorbanan ini akan dibalas dengan senyuman manismu yg menipu.
Duhai hati, Balikkanlah dirimu dan tataplah pada yg lain. Duhai fikiran, Pandanglah ke depan agar kau tak tersesat pada hal yg dibelakang. Masihkah ada tempat tersisa bagi diriku untuk menyinta? Hmm.. Dewasa ini sungguh menyiksaku. Aku yg tak mampu menyikapi keadaan dgn baik.
Sampai kapan aku akan terus mencari? Seorang teman abadi untuk bersama.
Sampai kapan aku berlari? Pautan hati yg entah dimana.
Sampai kapan aku menanti? Cinta yg katanya indah pada waktunya.
Hidup yg katanya dipenuhi cinta, Bagiku hanyalah lelucon semata.
Memadu kasih bersama, Bagiku membuang buang waktu saja.
Sekeping hati yg hilang itu, Takkan kulaporkan ke polisi. :')
Pict hanya pemanis :D
![]() |
Foto : Abu Zar Alghiffar Napitupulu |
Subscribe to:
Posts (Atom)